Kamis, 03 Desember 2009

Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang. Latar depan adalah kaldera Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Letusan gunung berapi dapat berakibat bur

Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang. Latar depan adalah kaldera Bromo, Jawa Timur, Indonesia.


Letusan gunung berapi dapat berakibat buruk terhadap margasatwa lokal, dan juga manusia.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
Lima gunung api masih tergolong aktif dan berpotensi untuk “bergerak”. Lima gunung api di sekitar wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya mendapat perhatian intensif petugas Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari gempa tektonik dengan skala besar yang mencapai 7,4 pada skala richter yang mengguncang kawasan tersebut pada Kamis (12/2) dinihari lalu.
Adanya pengawasan lima gunung api itu diungkapkan Kepala Bidang Penyelidikan dan Pengamatan Gunung Api PVMBG, M Hendrasto di Bandung, Jumat (13/2). Kelima gunung api tersebut adalah Gunung Api Lokon, Karangetang, Raung, Awu, dan Soputan. Di antara kelima gunung api aktif itu, Karangetang tengah berstatus siaga, Lokon dan Soputan berstatus waspada, dan sisanya masih aktif normal.
“Diperkirakan gempa yang kuat itu bakal menggocok kantong magma kelima gunung api tersebut. Jika goyangannya hebat, gunung-gunung itu diperkirakan akan terpengaruh. Aktivitas vulkaniknya bakal meningkat,” tandasnya. Menurut dia, kecenderungan selama ini gempa tektonik memang tidak memberikan pengaruh langsung. Ada jeda sebelum gunung itu beraktivitas di atas normal hingga mengeluarkan letusan. Hanya saja, dia menyebut kondisi itu tergantung kepada gempa yang terjadi. Dia mengibaratkan minuman soda di dalam botol yang sengaja dikocok-kocok sebelumnya akhirnya memuncratkan isinya karena adanya tekanan kuat.
“Ibaratnya kantong magma itu seperti botol cocacola yang ada airnya. Kalau dikocok sekali mungkin tak ada pengaruhnya, tapi kalau berkali-kali, isinya bisa langsung menyembur,” tandasnya. Berdasarkan laporan petugas pengamat, alat seismograf di kelima gunung api itu terus merekam kejadian gempa tektonik di kawasan tersebut. Dari laporan sementara, setidaknya ada 107 kali kejadian gempa yang terekam sementara 30 kejadian terasakan getarannya terutama di Kabupaten Talaud. “Untuk itu, kegiatan lima gunung api itu berada dalam pengawasan,” tandasnya. http://www.suaramerdeka.com
Tags: api, gun

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia. Namun yang paling terkenal adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik. "Pacific Ring of Fire". Apa yang dimaksud �Busur Cincin Api Pasifik/Pacific Ring of Fire?' Ia adalah garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Dalam kerak bumi terdapat sepuluh lempengan utama, yaitu: Lempeng Afrika, Lempeng Antartika, Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara
Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Pasifik, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng India.

Lempeng-lempeng tersebut mengapung diatas astenosfer. Pertemuan antara lempeng-lempeng ini, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan misalnya gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada gunung berapi tersebut. Apakah sebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.

Di Indonesia, gunung berapi terletak dalam satu rangkaian yang mengikuti garis lengkung dari Pulau We (Aceh) sampai ke Indonesia bagian timur, dimulai dari Maluku, Sulawesi, sampai ke Kepulauan Sangir Talaud.

Gunung berapi ini tidak hanya menyebar di daratan, namun juga banyak terdapat di dasar laut. Di Indonesia terdapat lebih dari 100 buah gunung berapi. Diantara seratus gunung berapi itu adalah Argopuro, Bromo, Kerinci, Kelud, Krakatau, Mahameru, Merapi, gunung Agung, Arjuno, Galunggung, Kawah Ijen, Leuser, Merbabu, Raung, Rinjani, Semeru, Sibayak, Gunung Tambora, Welirang, Talang, Ine Like, Singgalang, Sago, Talamau, Tandikat, Pantai Cermin, Lokon, Tangkuban Perahu, Gunung Salak, Gede, Guntur, Papandayan, Ciremai, dan masih banyak lagi.

Sementara di dunia gunung berapi diantaranya, Gunung Cook, Selandia Baru, Fujiyama, Jepang, Etna, Sisilia, Italia, Erebus, Antartika, Gunung Pelee, Karibia, Vesuvius, Italia, Ararat, Turki.

Itulah daerah-daerah yang terpengaruh vulkanisme (aktivitas gunung api). Istilah �vulkanisme� digunakan untuk menunjukkan gejalanya, sedangkan �gunung api� adalah untuk menunjukkan �gunungnya,� meskipun gunung itu ada di bawah laut.

Gunung berapi di Dunia

Gunung Ararat memiliki tinggi 5.165 meter (16.945 kaki) dengan 39 derajat 42 garis lintang utara dan 44 derajat 17 bujur timur, merupakan rangkaian dari Pegunungan Kaukasus, terakhir meletus pada bulan Juli tahun 1840. Puncak tertingginya berada di Turki modern, ialah sebuah gunung berapi yang terletak agak jauh di timur laut Turki, 16 km di sebelah barat Iran dan 32 km selatan Armenia.

Lokasi gunung Ararat berada di Turki dan simbol nasional Armenia. Bangsa Armenia terkadang menyebutnya Masis. Wujud gunung ini dapat terlihat jelas, di sebagian tempat di Armenia, termasuk ibu kotanya Yerevan (dari Armenia paling baik terlihat dari biara Khor Virap). Serta seniman Armenia sering menuangkannya ke dalam lukisan, ukiran obsidian dan papan backgammon.

Dalam cerita Israiliyat diidentifikasikan gunung inilah tempat berlabuhnya Bahtera Nabi Nuh setelah "banjir besar." Ciri-ciri bentuk kapal yang ditafsirkan pada foto udara Ararat menyebabkan kegemparan di akhir 1950an, walau ekspedisi menemukan ciri-ciri yang menjadi longsoran dan aliran lava.

Gunung Etna adalah gunung berapi aktif di pesisir timur Sisilia, dekat Messina dan Catania. Namun masyarakat setempat memanggil dengan Mongibello (Aetna). Etna adalah gunung berapi terbesar di Eropa, dengan ketinggian sekitar 3.320 m dan keliling dasar sepanjang 140 km, membuatnya menjadi gunung tertinggi di Italia di selatan Alpen.

Etna mencakup wilayah seluas 1190 km�, dan yang terbesar di antara gunung-gunung berapi di Italia. Tingginya tiga kali lebih besar dari pesaing terdekatnya, Vesuvius. Etna adalah salah satu gunung teraktif di dunia dan hampir selalu dalam keadaan meletus. Meski demikian, gunung itu tidak dianggap sebagai terlalu berbahaya.

Gunung Erebus, gunung berapi aktif di Antartika memiliki tinggi 3794 meter di atas permukaan laut dengan 77,5 derajat lintang selatan dan 167,2 derajat Bujur Timur. Gunung ini ditemukan pertama kalinya pada tahun 1841 oleh James Clark Ross dan mulai didaki pada tahun 1908, serta terus aktif sejak tahun 1972. Namanya diambil dari salah satu dewa dalam mitologi Yunani.

Gunung berapi di Indonesia

Gunung Merapi memiliki ketinggian 2968 meter dari permukaan air laut (pengukuran tahun 2001) dengan 7 derajat 32,5 lintang selatan dan 110 derajat 26,5 bujur timur. Secara administratif termasuk Kab. Sleman, Prop. DI. Yogyakarta, Kab. Magelang, Boyolali, Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Merapi merupakan gunung berapi tipe strato dengan kubah lava (Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, DESDM).

Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan.

Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Hindu harus berpindah ke Kediri. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi.

Gunung Krakatau memiliki ketinggian 2.000 meter dan radius 9 km2. Secara administratif Krakatau masuk ke dalam wilayah Propinsi Lampung. Krakatau terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera, telah dikenal dengan baik dan dicatat di dalam sejarah sejak abad 16.

Krakatau adalah gunung berapi yang masih aktif Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Suara letusan gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer dari pulau Jawa.

Mulai tahun 1927 muncul gunung baru yang disebut ��Anak Krakatau��. Sampai sekarang gunung ini masih tetap bertambah tingginya.

Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, Para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di selat sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang sisi sisinya dikenal sebagai pulau rakata, pulau panjang dan sebuah pulau lagi.

Pulau rakata ini kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam bumi serta muncul tiga buah gunung api yang dikenal sebagai gunung rakata, gunung danan dan gunung perbuwatan. Letusan 1883 yang terjadi menghancurkan gunung danan, gunung perbuwatan serta sebagian gunung rakata. Dan mulai pada tahun 1927 itulah muncul gunung api yang dikenal sebagai anak karakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya.

Gunung Talang memiliki ketinggian ketinggian 2.597 m. Gunung ini merupakan salah satu dari enam gunung api aktif di Sumatra Barat. Masyarakat Sumbar meyebutnya Salasi (Sulasi), dan berada di Kabupaten Solok, tepatnya di Nagari Batu Beras, 9 km dari Kota Kayu Aro, sekitar 40 km sebelah timur Padang. Gunung Talang sudah pernah meletus empat kali, yakni tahun 1803, 1833, 1945, dan 1983.

Pada 11 April 2005, Gunung Talang kembali meletus. Gempa yang diikuti bunyi gemuruh dan letusan yang mengeluarkan debu vulkanik sudah berlangsung sedikitnya 42 kali. Di Aia Batumbuak, lokasi terdekat dengan sumber letusan, hujan debu mencapai radius 5 km, sedangkan ketebalan debu di jalan mencapai 10 cm. Di sisi selatan Gunung Talang terbentuk kawah baru yang mengeluarkan asap belerang dan hujan berdebu vulkanik. Sebanyak 27.000 penduduk harus dievakuasi dari wilayah itu.

Ada empat kecamatan yang warganya bermukim di kaki gunung itu, yakni Kecamatan Lembah Gumanti, Danau Kembar, Gunung Talang, dan Lembang Jaya. Jumlah penduduk di empat kecamatan itu mencapai 160.000 jiwa, atau sepertiga dari jumlah penduduk Kabupaten Solok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar