Selasa, 01 Desember 2009

Bro/sis Nih Membuat Motor Kencang Tapi Irit BBM Ini Tipsnya Motor Kencang Tapi Irit BBM

Pengendara sepeda motor di Jakarta, memang cenderung terprovokasi oleh
situasi lalu lintas yang nyaris selalu macet. Tak saja tergoda untuk
menyelinap di antara mobil-mobil mewah, pemotor biasanya juga ingin
selalu kencang meninggalkan kepadatan jalanan.

Ketika menunggu lampu merah, juga sering kali terjadi pemandangan
'menakjubkan.' Sekelompok pengendara motor seakan saling bersiap di
garis start arena balap. Dan suara mesinpun menderu-deru, satu sama
lain bagai memamerkan kemampuan mesinnya.

Kebiasaan memacu motor dan mengeber-ngeber gas seperti itu tak mereka
sadari sebagai keburukan yang sekurangnya berdampak pada borosnya
konsumsi bahan bakar minyak. Sejumlah tips ini bisa digunakan motorsit
menyiasati keinginan untuk jalan kencang tanpa harus mengonsumsi
bensin secara berlebihan.

- Hindari bukaan gas mendadak
Banyak pemotor di ibukota memilih gaya memacu motor bagai pembalap.
Ini tampak dari cara mereka memutar gas --pada stang kanan-- secara
keras dan sesekali melepasnya dengan diikuti mengerem tajam.
Kegiatan itu amat berbahaya bagi keselamatan diri dan pengguna kendaraan lain.

Sebab konsentrasi pada buka-tutup gas malah bisa menyirnakan
konsentrasi pengendaraan. Dan reflek pengereman pun bisa-bisa
terganggu. Kecelakaan dipastikan tak dapat dihindari. Perhatikan saja,
para pembalap pun tak pernah melakukan hentakan gas seperti itu.

Selain membahayakan, kegiatan tersebut akan menyedot banyak konsumsi
bensin terbakar dalam karburator tanpa hasil memadai. Artinya BBM
boros tanpa hasil berarti. Cobalah menggunakan gas secara halus namun
tak harus lambat. Dijamin konsumsi bensin motor Anda akan irit sesuai
spesifikasi mesin bersangkutan.

- Jangan berlebihan mainkan gas
Pernah memperhatikan pemotor saat berhenti di lampu merah? Ngeri dan
berisik kan. Ini jelas kebiasaan amat buruk. Selain memperburuk
kondisi polusi udara, kegiatan itu tak ada gunanya. Bensinpun jelas
banyak terbuang percuma.

Hentikan kebiasaan buruk ini karena sekaligus berarti menghemat
pemakaian bahan bakar. Kalau kelakuan sembrono itu karena alasan mesin
tak bisa hidup stasioner, lebih baik motor di tune-up atau sekurangnya
besarkan setelan gasnya. Bisa dilakukan di karburator atau pada kabel
gas.

Memainkan gas juga perlu dihindari kala memanaskan mesin di pagi hari.
Sama sekali tak ada gunanya mengeber gas untuk dugaan membuat mesin
cepat panas. Biarkan mesin hidup 15 menit di pagi hari, niscaya motor
segera siap dijalankan.

- Sesuaikan persneling dan kecepatan
Mungkin karena lelah atau jenuh berpuluh kilometer mengendarai motor,
pengendara acap malas memposisikan persneling sesuai dengan kecepatan
kendaraan roda duanya. Umumnya pemotor cuek dengan kecepatan rendah
sementara posisi gigi persneling masih tinggi. Bisa juga sebaliknya,
mesin telah menderu saat posisi gigi masih rendah.

Kebiasaan buruk lainnya, kala ingin menambah kecepatan, gas langsung
ditekan tanpa didahului penurunan posisi gigi. Lainnya adalah nekat
memindah gigi sementara putaran mesin masih tinggi. Semua itu bakal
menjadikan ringkihnya mesin dan lagi-lagi, bensin boros.
Mudah mengatasi kebiasaan buruk tersebut.

Pantau saja rpm dalam speedometer dan biasakan selalu memindah gigi
--baik turun maupun naik pada saat rpm di bawah angka 5 (berarti
senilai 5.000 rpm). Sementara bagi motor bebek yang tidak dilengkapi
rpm, lihat saja ukuran pada speedometer yang pasti terdapat petunjuk
angka gigi persneling yang direkomendasikan sesuai kecepatan.

- Selip kopling
Pemotor berkopling sering hanya memainkan (selip) kopling saat hendak
mendahului kendaraan lain. Demikian juga pemotor bebek yang hanya
menginjak separuh posisi persneling untuk kepentingan itu. Ini jelas
keliru, karena motor tak bertambah tenaga namun konsumsi bensin malah
bertambah besar.

Memang terasa ada hentakan bagai kecepatan bertambah, tapi kebiasaan
selip kopling malah bisa berdampak komponen tersebut cepat aus sebelum
waktunya. Turunkan posisi persneling kalau memang ingin mendapat
tenaga lebih besar saat akan mendahului kendaraan lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar